Sifat Gelombang Akustik
Gelombang
adalah gejala terjadinya penjalaran suatu gangguan melalui suatu medium dimana
setelah gangguan tersebut lewat maka keadaan medium akan kembali semula. Medium
tersebut merupakan sekumpulan benda yang saling berinteraksi dimana gangguan tersebut
merambat. Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibagi ke dalam 2 jenis:
1. Gelombang Mekanik,
yaitu gelombang yang terjadi karena adanya gaya mekanik yang merambat di dalam
medium. Contohnya : gelombang bunyi, gelombang akustik
2.
Gelombang Elektromagnetik,
yaitu gelombang yang tidak memerlukan medium dalam perambatannya karena dapat
merambat di ruang hampa dan perubahan yang diakibatkan bukanlah perubahan
mekanik. Contoh: Gelombang radio
Berdasarkan arah perambatannya, gelombang dibagi menjadi
dua, yaitu:
1.
Gelombang
Transversal, gelombang yang arah perambatannya tegak lurus terhadap arah
getaran medium
2.
Gelombang
Longitudinal, gelombang yang arah perambatannya sejajar terhadap arah getaran
medium.
Apabila sebuah gelombang merambat dari satu medium ke
medium lain maka akan mengalami 2 kondisi yaitu gelombang akan dipantulkan
dengan arah rambatannya memenuhi prinsip hukum pemantulan dan kondisi kedua
gelombang akan diteruskan melalui medium berikutnya.
Berdasarkan
frekuensinya gelombang dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1.
gelombang
infrasonik dengan frekuensi lebih rendah dari 20 Hz,
2.
gelobang audiosonik
dengan frekuensi 20 Hz sampai 20 KHz,
3.
gelombang
ultrasonik dengan frekuensi lebih besar dari 20 KHz.
Gelombang yang digunakan
dalam echo sounder yaitu gelombang ultrasonik. Gelombang merupakan getaran yang merambat,
getaran adalah gerak bolak–balik secara berulang melalui titik seimbangnya.
Getaran pada ayunan sederhana yang dilakukan dengan mengikat sebuah beban
ringan pada seutas tali, memiliki gaya yang besarnya berbanding lurus dengan
simpangannya. Arahnya selalu menuju kedudukan seimbang. (Gunawan, 2000). Frekuensi
gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam satu satuan waktu.
Frekuensi dinotasikan dengan huruf “f” dan dengan satuan Hertz atau biasa
disingkat dengan Hz.
f= 1/T
Periode adalah selang waktu
yang diperlukan untuk menempuh satu gelombang. Periode dinotasikan dengan huruf
“T“ dan satuannya adalah detik. Yang disebut dengan gelombang sempurna pada
gelombang tranversal adalah gerakan gelombang dari kedudukan seimbang ke puncak
gelombang kemudian kembali ke kedudukan seimbang lalu ke lembah gelombang
sampai kembali ke kedudukan seimbang. Gelombang yang merambat lurus dari satu
titik ke titik yang lainnya memerlukan waktu, dengan kata lain gelombang
memiliki kecepatan untuk merambat. Jadi cepat
rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam satu satuan
waktu. Cepat rambat gelombang diberi lambang “V” dengan satuan m/detik.
V = λ . f = λ / T
Suara terdiri dari gerakan teratur molekul-molekul suatu benda yang elastis. Karena
sifat elastisnya gerakan partikel pada suatu bahan, seperti gerakan yang
diakibatkan oleh sumber suara, diteruskan ke partikel terdekatnya. Oleh karena
itu gelombang suara yang merambat dari sebuah sumber memiliki kecepatan yang
sama dengan kecepatan suara. Di dalam fluida gerakan partikel adalah maju dan
mundur sejajar dengan arah rambatannya. Karena fluida bersifat kompresibel,
gerakan ini mengakibatkan adanya perubahan tekanan yang dapat dideteksi oleh
sebuah hydrophone yang sensitif
terhadap tekanan.
1.
Impedansi Akustik
Pada gelombang ultrasonik terdapat impedansi
akustik yang mempengaruhi pantulan dari gelombang tersebut. Impedansi akustik
dapat digunakan untuk menentukan jenis atau karakteristik medium yang dilalui
oleh suatu gelombang. Selain itu impedansi gelombang akustik juga menentukan
peristiwa-peristiwa gelombang yang terjadi apabila suatu gelombang melewati
bidang batas antara dua medium yang berbeda. Impedansi akustik (Z)
didefinisikan sebagai perkalian densitas (ρ) dari medium yang tegak lurus
gelombang suara dan kecepatan perambatan suara (c) dalam medium. Satuan dari
akustik impedansi adalah kg/(m2sec) dan sering dinyatakan dalam
rayl, dimana 1rayl = 1 kg/(m2sec).
Z = ρc
Keterangan:
ρ = adalah densitas
dalam kg/m3
c = kecepatan suara
dalam m/s
Perbedaan impedansi akustik bidang batas yang besar,
seperti air dan batu karang , energi suara datang hampir semuanya dipantulkan,
tapi jika perbedaan lebih kecil seperti air dan lumpur, pantulan hanya sebagian
kecil dari energi suara yang datang kemudian sisa energinya dilanjutkan ke
bagian lain. Impedansi akutik mempunyai peran:
a.
Penetapan transmisi
dan refleksi gelombang batas antara dua materi yang memiliki impedansi akustik
berbeda
b.
Mendesain tranduser
c.
Memperkirakan
absorbsi gelombang suara dalam medium
1. Pemantulan (Refleksi)
Ketika gelombang suara melalui
bidang batas antara dua medium dengan bahan berbeda yang masing-masing memiliki
cepat rambat suara yang berbeda, maka sebagian energi gelombang suara itu akan
dipantulkan dan sebagian lainnya akan dibiaskan dengan aturan yang mirip dengan
peristiwa pemantulan dan pembiasan gelombang cahaya. Dalam peristiwa ini hukum snellius
dimanfaatkan untuk mengtahui besarnya arah pembiasan berkas suara.
Amplitudo
pulsa dilemahkan oleh adanya absorbsi materi dan energi yang direfleksikan. Hal
ini menyebabkan gelombang echo yang dikirimkan kembali ke tranduser sangat
kecil dibandingkan dengan pulsa awal yang dihasilkan tranduser. Energi yang
dipantulkan oleh gelombang ultrasonik pada perbatasan antara dua medium terjadi
karena perbedaan dari impedansi akustik dari dua medium. Koefisien pantul
menjelaskan fraksi dari intensitas gelombang datang pada suatu permukaan yang
direfleksikan kembali
1.
Pembiasan
(Refraksi)
Refraksi menjelaskan perubahan arah transmisi energi
gelombang ultrasonik pada permukaan medium, ketika gelombang tidak tegak lurus
terhadap permukaan medium. Frekuensi gelombang ultrasonik melewati medium
dengan sudut tertentu sehingga pulsa mengalami refraksi. Karakteristik
ultrasonik yang penting adalah lebar dari berkas ultrasonik.
Sudut gelombang datang, dipantulkan dan ditransmisikan
diukur relatif terhadap gelombang datang normal di perbatasan medium. Sudut
refraksi (θt) ditetapkan dengan perubahan kecepatan suara yang
terjadi diperbatasan dan dihubungkan ke sudut datang (θi) dengan
hukum snellius:
c2/c1
C1 dan C2 adalah kecepatan suara di medium 1
& 2 dan medium 2 membawa energi gelombang ultrasonik yang ditransmisikan.
Kecepatan gelombang ultrasonik bervariasi pada medium yang berbeda. Untuk sudut
datang dan yang ditransmisikan, hukum snellius dapat dilakukan pendekatan
1.
Hamburan
(Scattering)
Hamburan merupakan suatu pemantulan spekular di suatu
perbatasan medium yang halus antara dua medium, dimana dimensi dari perbatasan
lebih besar daripada panjang gelombang dari energi ultrasonik yang datang.
Hamburan akustik berasal dari objek medium yang ukuran panjang gelombangnya
lebih kecil sehingga menyebabkan gelombang menyebar pada banyak arah.
Karena pemantul nonspekular memantulkan suara pada semua
arah, amplitudo dari echo yang dikembalikan lebih lemah daripada echo di permukaan jaringan. Pada
umumnya, amplitudo sinyal echo dari suatu medium tergantung kepada jumlah
hamburan per unit volume, impedansi akustik material, ukuran penghambur dan
frekuensi gelombang ultrasonik. Hiperecho
(amplitudo hamburan yang lebih tinggi) dan hipoecho
(amplitudo hamburan yang lebih kecil) menjelaskan karakteristik relatif
rata-rata sinyal dasar. Area hiperecho
selalu mempunyai jumlah hamburan yang lebih banyak, impedansi akustik yang
lebih besar dan hamburan yang lebih besar.
2.
Atenuasi
Atenuasi gelombang ultrasonik merupakan pelemahan energi
akustik yang hilang selama perambatan gelombang yang sebagian besar disebabkan
oleh pantulan, hamburan dan penyerapan gelombang datang oleh suatu medium.
Konstanta atenuasi dapat dimodelkan
Atenuasi = α [dB/(MHz cm)] . l[cm] . f[MHz]
Dimana: dimana α nilai parameter atenuasi suatu medium,l
panjang jarak tempuh gelombang dan f adalah frekuensi pusat tranduser.
Akibatnya, frekuensi tranduser ultrasonik yang lebih tinggi akan meningkatkan
atenuasi. Atenuasi gelombang ultrasonik ditunjukan dalam dB yang diperkirakan
sebanding dengan frekuensi gelombang suara. Frekuensi yang tinggi diatenuasikan
lebih tinggi dari pada frekuensi yang lebih rendah. Hamburan dan absorbsi, keduanya
bergantung kepada frekuensi dan kedalaman, koefisien atenuasi, ditentukan dalam
dB/cm adalah intensitas relatif yang hilang per centimeter selama perambatan
gelombang dalam medium diberikan. Hal
ini diakibatkan oleh adanya atenuasi yaitu pengurangan intensitas suara seiring
dengan penambahan jarak tempuh. Dalam kondisi ideal, tekanan udara hanya
berkurang akibat penyebaran gelombang tetapi pada kenyataannya, penyerapan dan
penghamburan energi oleh medium yang dilewati gelombang turut serta memperbesar
atenuasi.
k
Komentar
Posting Komentar