Mengenal Perairan di Selat Makasar
·
Posisi selat makasar di antara dua pulau besar
yaitu Kalimantan dan Sulawesi serat menjadi penghubung dua Samudra besar yaitu
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia
·
Fenomena yang menarik pada perairan ini yaitu
dilewati oleh siklus arus dunia yang dikenal sebagai Arus Lintas Indonesia
·
Sistem sirkulasi massa air hangat dari Samudra
Pasifik menuju Samudra Hindia yang relatif dingin yang melawati perairan
Indonesia
·
Arlindo terjadi karena muka air Samudra Pasifik
lebih tinggi dari pada muka air Samudra Hindia, menyebabkan terbentuknya
gradien tekanan sehingga arus mengalir dari Samudra Pasifik ke Samudra Hindia
·
Tenaga gesekan angin ini bcrfungsi mendorong
massa air Pasifik ke arah barat sehingga terjadilah "penumpukan"
massa air di Pasifik bagian barat yang berada dekat dengan Indonesia.
·
Pada waktu monsun tenggara (Bulan Mei-September)
perbedaan tinggi muka lautan ini mencapai maksimum, setinggi 28 cm
·
pada waktu monsun barat (Bulan Oktober-Maret)
perbedaan tinggi permukaan dua lautan ini nilainya berada pada titik terendah,
yakni kurang dari 10 cm.
·
Perbedaan ketinggian muka lautan inilah yang
menyebabkan terjadinya gradien tekanan yang kemudian menimbulkan perpindahan
massa
·
Kondisi oseanografi di tiap lapisan selain
dipengaruhi oleh massa air NPSW (North Pacific Subtropical Water) dan NPIW (North
Pacific Intermediate Water) juga dipengaruhi oleh fenomena interaksi iklim dan
laut
· Arlindo ini sendiri mengakibatkan terjadinya variasi parameter oseanografi secara vertikal dan horizontal di Selat Makassar.
·
Dalam keadaan normal, di atas Pasifik bertiup
angin pasat tenggara sepanjang tahun.
·
Sebagai akibat terjadinya perbedaan tinggi
permukaan air antara Pasifik bagian barat dengan Samudera Hindia yang berada di
selatan Indonesia.
·
Massa air yang mengalir Samudra Pasifik bagian
utara dan selatan.
·
Pada musim timur, arah tekanan angin berlawanan
dengan arah arus permukaan Selat Makassar sehingga akan menimbulkanefek
stagnansi pada massa air lapisan atas.
Interaksi yang terjadi mengakibatkan pola distribusi massaair tiap
lapisan perairan Selat Makassar mengalami perbedaan distribusi massa air.
·
Massa air lapisan tengah relatif lebih aktif
dari pada distribusi massa air lapisan di atasnya
·
Selama angin musim timur, terjadi peningkatan
salinitas akibat penguapan yang besar, ditambah dengan masuknya massa air yang
mempunyai salinitas tinggi dari Samudra Pasifik
·
Hembusan angin yang kuat menimbulkan suatu
proses pengangkatan besar-besaran terhadap massa air laut
·
Semua yang terjadi di permukaan akan
mempengaruhi kondisi oseanografi kolom air lapisan homogen seperti suhu dan
salinitas yang akan diikuti oleh perubahan sigma-t sebagai fungsi suhu dan
salinitas.
·
interaksi iklim dan laut di Selat Makassar
berpengaruh terhadap variabilitas massa air antar lapisan air laut khususnya
lapisan homogen dan lapisan termoklin
· pengukuran di lapangan, P3SDLP KKP, TD memiliki tiga sensor utama, yakni sensor tekanan, sensor temperatur, dan sensor untuk mengetahui daya hantar listrik air laut (konduktivitas)
Survei 3-11 Oktober 2015
Distribusi Suhu
·
Transek 1, Homogen (127,5-277.5m) : T2= 25.35C, 33.9ppt.
T4= 29.94C, 34.59ppt. Termoklin (70-220m)
: M2= 12.09C, 34.19ppt. T3= 29.2C ,
34.84ppt.
·
Transek 2, Homogen (157.5-178.5m) : T7= 27.66C,
33.92ppt. T7= 29.5C, 34.34ppt. Termoklin
(120-150m) : T7= 14.04C, 34.18. T9=
29.21C, 34.88ppt.
· Transek 3, Homogen (118.5-206.5m) : T16= 26.05C, 34.37ppt. T14= 28.9C, 34.58ppt Termoklin (50-180m) : T14= 13.98C, 34.35ppt. T14= 27.98C, 34.77ppt.
Pengaruh MUSIM
Arus permukaan sangat dipengaruhi oleh perubahan angin monsun
Arus Lintas Indonesia yang berasal dari Pasifik tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan angin monsoon
Penguatan Arlindo terjadi pada lapisan termoklin dengan kecepatan tertinggi terjadi pada musim timur (musim panas)
Hal tersebut disebabkan oleh NECC melemah sehingga arus dari NGCC bergabung dengan MC menuju selat makasar
Simpulan
Sebaran Suhu dan Salinitas di Selat Makasar dipengaruhi oleh Arus Lintas Indonesia (ARLINDO)
2 jenis massa air utama yang melewati Selat Makassar, yaitu massa air North Pacific Subtropic Water (NPSW) dan North Pacific Intermediate Water (NPIW)
Suhu lebih tinggi di utara dan menurun ke selatan selat makasar
Nilai salinitas maksimum NPSW berkisar antara 34,756 psu sampai 34,843 psu pada kedalaman 67 -137 m atau pada lapisan termoklin.
Pengaruh musiman pada permukaan laut dipengaruhi angin muson untuk dalam laut dipengaruhi arus laut perlu penelitian lebih lanjut
http://tides.big.go.id/DEMNAS/
http://wod.iode.org/SELECT/dbsearch/dbsearch.html
Komentar
Posting Komentar