Lingkup pekerjaan Survei Seismic Laut
Apa itu Pekerjaan Seismik Laut?
Seismik laut adalah suatu pekerjaan untuk mencari kandungan minyak dan gas bumi yang ada di lapisan bawah bumi tepatnya di daerah laut. Namun karena kita tidak mengetahui dimana kandungan minyak bumi itu berada, sehingga diperlukan pemetaan terhadap lapisan bawah bumi.
Yang jadi pertanyaan ,”Bagaimana cara memetakan lapisan bawah bumi?” jawabanny adalah dengan melakukan Survei Seismik laut dimana wahana yg digunakan adalah kapal seismik .
Syarat untuk dapat memetakan lapisan bawah bumi ada 2 hal : Pertama, perlu adanya sumber getaran (Air gun ) , : Kedua, Perlu adanya alat perekam yang dapat menerima sumber getaran (Hidrophone ). Prinsipnya : getaran dalam bentuk gelombang udara ( airgun) ditembakkan ke dasar laut, setelah sampai di dasar laut kemudian getaran tersebut dipantulkan , dan getaran ditangkap kembali oleh hidrophone sebagai perekam getaran.
Apa saja metode dalam Survei Seismik Laut ?
a. Marine Seismic
Ciri Khasnya:
- Survei Seismik berada pada daerah dengan kedalaman > 10 meter. ( Laut dalam )
- Kabel Streamer yang berisi Hidrophone ( perekam getaran ), ditarik oleh kapal dan posisinyaa “melayang” ( tidak berada di dasar laut)
- Low Cost dan Waktu Pengukuran relatif lebih cepat.
b. Transition Zone ( Ocean Bottom Cable/ OBC )
Ciri Khasnya:
- Survei Seismik berada pada daerah dengan kedalaman 0-10 meter. (Daerah dangkal)
- Kabel Streamer yang berisi Hidrophone ( perekam getaran ), dibentangkan di dasar laut.
- High Cost dan Waktu Pengukuran relatif lebih lama.
Catatan : Survei seismik baik menggunakan metode Marine Seismik maupun Transition Zone, dapat dilakukan secara 2 dimensi maupun 3 Dimensi. ( nantinya akan berbeda konfigurasi Streamer, jalur kapal, air gun ).. akan dibahas di blog selanjutnya.
Peralatan utama apa saja yang dipergunakan ?
a. GPS C-Nav ( DGPS method )
Setiap pengukuran yang dilakukan di daerah laut, dapat dipastikan menggunakan peralatan GPS C-NAV menggunakan metode pengukuran DGPS. Lalu,“Apa sih DGPS itu?”. DGPS memiliki kepanjangan Differensial Global Positioning System. Jadi konsepnya hampir sama seperti GPS CORS. Pada DGPS, GPS yang dijadikan sebagai base station, tersebar di berbagai kota diantaranya Singapura, Balikpapan, Australia, dll. Nah GPS C-Nav yang dibawa kapal berfungsi sebagai Rover dan menerima koreksi dari setiap base station di kota terdekat. ( mis: Singapura).Ketelitian bisa sampai level desimeter
b. Gyro Compass ( Gyroscope )
Alat ini hampir memiliki fungsi yang sama dengan kompas yaitu menunjukkan arah utara. Hanya saja arah utara yang ditunjukkan oleh Gyro Compass adalah arah utara Geografis ( arah utara sebenarnya ), namun kelemahan nya, alat ini baru dapat menunjukkan arah utara setelah 3 jam.
c. Streamer
Streamer bentuknya seperti kabel yang dibentangkan kemudian ditarik oleh kapal ( untuk marine seismic), Streamer ini berisi Hidrophone( alat perekam getaran), ADC (Analog to digital converter), dan bird (berperan untuk mengatur posisi dan kedalaman streamer). Total panjang dari streamer biasanya mencapai 3 km
d. AirGun
Airgun berfungsi sebagai sumber getaran. Air gun memiliki kekuatan tekanan mencapai 2000 psi atau sekitar 200 kali tekanan ban motor. Tenaga yang digunakan adalah tekanan dari udara bebas dan tidak akan merusak karang yang ada di bawah kapal.
Siapa saja Kru kapal yang terlibat dalam Survei Seismik Laut?
a. Navigator:
Posisi ini biasanya ditempati oleh orang dengan background Sarjana Teknik Geodesi. Job Desk yang dilakukan adalah melakukan Pengukuran Pasang surut ( Untuk keperluan praktis biasanya 30 hari ), Survei Batimetri, Design rencana awal line seismik, Navigasi arah kapal dengan memperhatikan arus laut dan cuaca, Processing Line ( untuk mendapatkan koordinat jalur kapal yang sudah dilakukan Adjustment/ perataan
b. Observer :
Posisi ini biasanya ditempati oleh orang dengan background Sarjana Teknik Geofisika/ Geologi. Job desk yang dilakukan adalah melakukan montoring terhadap kedalaman dari streamer ( biasanya 5 meter ), tekanan air gun ( apakah kurang/ lebih ), Kecepatan kapal ( Perlu dipercepat/ diperlambat ), level ambient noise, dll.
c. Gun Mechanic :
Posisi ini biasanya ditempati oleh orang dengan background Sarjana Teknik Mesin. Jobdesk yang dilakukan adalah memastikan bahwa Air Gun di setiap tembakannya ( Shooting), harus memiliki tekanan sebesar 2000 psi. Jika kurang, maka Gun Mechanik harus menambah kekuatan kompresor untuk menstabilkan tekanan sehingga besar tekanan tidak kurang ataupun tidak lebih.
d. Geophisic :
Posisi ini biasanya ditempati oleh orang dengan background Sarjana Teknik Geofosika. Jobdesk yang dilakukan adalah setiap kali 1 garis seismik telah selesai ditembak, maka ahli geophisics ini melakukan field prosesing untuk memastikan apakah data tersebut terbilang bagus atau buruk. Jika data penembakan terhadap 1 line terbilang buruk, maka kapal harus melakukan penembakan ulang di garis seismik tersebut ( istilahnya : infill/ reshooting )
Saya rasa untuk gambaran umum survei seismik cukup sekian.Yang Jelas, menyenangkan bisa bekerja di lokasi Offshore karena banyak tantangan dan akan banyak bertemu rekan kerja orang asing.Biasanya Sistem kerja di Offshore hampir sama yaitu 6 : 2 alias 6 minggu bekerja di atas kapal : 2 minggu cuti.
Di Indonesia, Banyak sekali perusahaan yang bergerak di bidang Oil Service seismik laut , diantaranya Fugro, Seascape, Elnusa, Calmarine, MGS, BMT Asia Pasific,EGS, dll. Jika ingin bertanya gaji di perusahaan2 oil service, bisa melalui email.. yang jelas, setahu saya. jika naik diatas kapal 1 bulan penuh, rata2 setiap oil service gajinya per person/bulan, cukup untuk membeli motor.. kalau di perusahaan asing bisa 5 kali lipat gaji di perusahaan nasional. ( jelas aja penghasil Oil terbesal di Indonesia justru Chevron, dan penghasil gas bumi terbesar di Indonesia Justru TOTAL Indonesie.he)
Terima kasih sudah membaca sampai akhir PART I,,Untuk part berikutnya akan saya bahas mengenai, “ Peran lulusan Geodesi dalam survei Seismik Laut 2D”, ditunggu ya untuk tulisan berikutnya.
Komentar
Posting Komentar