Kumpulan Cerita Pendek (Bila Diselidiki Maknanya, akan menyeramkan) 3
1. malam itu Nia mendengar berita yang mengejutkan. salah seorang kakak laki-lakinya, Ronald, meninggal dunia karena kecelakaan. mobil yang dikendarainya bersama saudara kembarnya, Billy, menabrak pohon. Billy hidup, namun Ronald tidak bisa diselamatkan nyawanya.
Pemakaman diselenggarakan pada keesokan harinya. semua keluarga yang menghadiri pemakaman itu nampak sangat sedih. terlebih Billy. sebagai sepasang saudara kembar, tentu mereka sangatlah dekat. Dari kejauhan, Nia melihat seorang laki-laki sedang mencoba menghibur Billy. Laki-laki itu, menurut Nia, sungguhlah tampan, tetapi dia tidak mengenal siapa lelaki itu. Ia hanya bisa mengasumsikan bahwa laki-laki itu adalah sahabat baik Billy dan Ronald. Ketika pemakaman selesai, Nia mencari-cari lelaki itu, ingin berkenalan. tetapi ternyata lelaki itu sudah hilang, barangkali pulang. Agak menyesal karena tidak sempat berkenalan dengan cowok ganteng, Nia akhirnya mengkuti keluarganya ke mobil.
seminggu kemudian, Billy meninggal dunia karena keracunan makanan.
2. Aku berada di sebuah stasiun, duduk di bangku dan menunggu kedatangan kereta. Tak lama kemudian, seorang wanita yang sedang menggendong bayi di dadanya duduk di sebelahku. Aku melihat ke wajah bayi yang manis itu . Wanita itu menyadari aku melihat bayinya dan tersenyum kepadaku.
"Bayi anda imut sekali," kataku
Dia tertawa dan menjawab "Ini bukan bayi, tapi tas"
Dia memutar bayi itu, melepas pakaian pada bayi itu dan menunjukkan res sletting di perut bayi itu. Aku sadar bahwa mata bayi itu terlihat seperti terbuat dari kaca.
"Wow" kataku, " Itu tampak sangat realistis!"
"Ya, aku tahu itu," dia menjawab dengan seyuman." Membutuhkan kerja keras untuk membuat ini. Ini juga menyita banyak waktu. Tapi itu tidak apa-apa bagiku, karena aku benci untuk membuang benda sia-sia. aku suka daur ulang"
Kemudian kereta berhenti. Dia pun berdiri dan menaiki kereta tersebut. Aku sangat ingin menaiki kereta yang sama dengannya, tapi itu bukan kereta ke tempat yang kutuju. Lalu aku duduk kaku dan melihat kereta pergi menjauh.
3. namaku mark, aku seorang pekerja kantoran. belum lama ini aku pindah kesebuah apartemen. tempat ini hanya memiliki enam lantai, sepuluh kamar setiap lantai. uniknya, nomor kamar selalu diawali dengan angka yang menunjukan lantai kamar. beberapa hari ini, aku tidak dapat tidur nyenyak. selalu dengan alasan yang sama, suara bising laki laki dan perempuan dari kamar tepat diatas kamarku. dari suara bising mereka, aku tahu kalau mereka bertengkar, meskipun aku tidak tahu apa yang mereka ocehkan. suara si pria selalu lantang dan membentak. sementara suara si wanita melengking seakan tidak mau kalah.
sudah 3 hari berturut-turut mereka begitu terus termasuk hari ini. hingga akhirnya kuputuskan mengambil sapu dan membenturkan ujung gagangnya ke langit-langit kamarku sembari berteriak, "jangan berisik!, tidak semua orang mau mendengar ocehan kalian!, beberapa orang harus bangun pagi-pagi sekali!". tidak berapa lama, akhirnya mereka diam. kukira mereka tidak akan mengulangi ini lagi. tapi aku salah, esoknya mereka kembali ribut. malah lebih keras dari sebelumnya. dengan kesal, kuulangi lagi hal yang sama dengan kemarin. anehnya, suara mereka langsung hilang, tidak seperti kemarin. akhirnya kuputuskan tidur. ketika aku baru terbaring, terdengar suara pistol 3 kali dari atas, kemudian terdengar suara laki-laki itu berteriak dari kamarnya. "jangan pernah menyuruhku diam, atau aku juga akan menembakmu seperti istriku!".
tidak memakan waktu lama, aku langsung mengambil ponselku dan menelpon penjaga apartemen. aku menjelaskan semuanya dengan panik. Betapa kecewanya aku, ketika sang induk semang hanya menjawab, " anda dari kamar 605?, tidurlah pak, anda hanya mimpi buruk".
4. Namaku Mugi, aku berumur 9 tahun dan saya tinggal di Tokyo, Jepang saat mengalami kejadian ini. Malam itu adalah malam tahun baru, orang tuaku pergi keluar kota dan saya sendirian di rumah. Hujan salju diluar sangat lebat dan dingin, orang tuaku berkata padaku bahwa mereka tidak akan pergi lama, jadi aku menunggu kepulangan mereka di ruang tamu sambil menonton televisi. Ada sebuah jendela kaca yang besar di dekat televisi, dan dari jendela tersebut, aku dapat melihat betapa lebatnya hujan salju diluar.
Aku duduk di sofa dan tengah menonton acara tv kesukaanku, tiba-tiba aku melihat sesosok figur yang tinggi dan berbadan tegap dari luar jendela di dekat tv tersebut, dan berjalan mendekat menuju rumahku aku tidak bisa melihatnya dengan jelas karena hujan salju yang lebat. Semakin lama sosok tersebut semakin mendekat akhirnya saya dapat melihat sosok tersebut merupakan seorang pria dan ia memegang sesuatu di tangannya yang sepertinya pisau. Aku merasa sangat ketakutan, bahkan aku menutup seluruh tubuhku dengan selimut, dan kuberi ruang kecil untukku mengintip. Sosok pria tersebut kini berdiri tepat diluar jendela, dan sepertinya ia sedang menatap ke arahku. Seperti dugaanku, pria tersebut sedang membawa pisau besar, yang bisa saja membunuhku.
Dalam ketakutanku yang luar biasa itu, tiba-tiba pintu depan terbuka, dan ternyata itu adalah ayah dan ibuku yang telah pulang dari luar kota. Disaat aku melihat ke luar jendela, sosok pria tinggi dan mengerikan itu menghilang. Aku langsung berlari dan memeluk ibuku, kemudian Ibuku bertanya “Mengapa kau terlihat sangat ketakutan nak?” aku menjawab sambil menangis di pelukannya “Tepat diluar jendela dekat tv itu tadi, ada sesosok pria yang mengerikan dan sedang membawa pisau yang besar, sepertinya pria tersebut ingin membunuhku.”
Ibuku berkata “Mungkin itu hanya halusinasimu saja nak.” ”Benar, itu mungkin hanya halusinasimu saja, lagipula salju di luar sangat lebat, sangat jarang orang berjalan-jalan diluar pada saat seperti ini“ sahut ayahku. Beberapa saat kemudian, secara kebetulan, Ayahku melihat jejak kaki salju di belakang sofa. Pada malam itu juga, aku dan kedua orang tuaku memutuskan untuk menginap di rumah nenekku selama beberapa hari.
5. Namaku Leo, aku adalah seorang penggemar cerita horor. Aku adalah anggota klub misteri di sekolahku. Klub ini menarik hanya saja peminatnya sangat kurang, aku selalu menghabiskan waktu ku dengan membaca cerita horor di bangunan tua terbengkalai di belakang sekolah sendirian. Betapa senangnya hatiku saat mengetahui ada 3 orang siswa baru yang memasuki klub misteri ini. Suatu hari, aku memutuskan untuk menguji nyali 3 orang adik kelasku yang baru memasuki klub misteri ini. Tidak seperti uji nyali yang biasa disiarkan di televisi, uji nyali versi kami ini hanya bercerita horor sambil membawa sebatang lilin yang menyala, dan setelah kami selesai bercerita kami akan memadamkan api dari lilin tersebut satu persatu. Konon saat semua lilin padam akan muncul sosok misterius yang mengerikan, mendebarkan bukan?
Hari kamis malam kami berkumpul di bangunan tua di belakang sekolah, setelah semua berkumpul, lilin dinyalakan dengan sebatang korek api, dan kami pun mulai bercerita. Kami semua menceritakan cerita-cerita yang berdasarkan kisah nyata agar suasana semakin mencekam. Ada yang bercerita tentang seorang arwah suster gila yang meneror pasien di rumah sakit, ada yang bercerita tentang seorang psikopat bersenjatakan kapak yang meneror satu keluarga, ada juga yang menceritakan kejadian tentang kematian seorang kakak kelas yang pernah terjadi di tempat ini, aku sendiri bercerita tentang sekelompok pemuda yang diteror oleh sosok misterius setelah mencoba untuk menguji nyali mereka. Saat aku hendak mematikan lilin, seorang penjaga sekolah memasuki gudang tua tempat kami berkumpul, kami sangat terkejut karena ia membuka pintu dengan keras.
"Hei sedang apa kalian bertiga disini!? ini sudah malam tahu! bahkan sudah lewat tengah malam!" teriak si penjaga sekolah.
Tanpa pikir panjang kami pun langsung kabur sebelum masalah menjadi semakin rumit. Yah, ternyata sosok mengerikan yang muncul itu adalah seorang penjaga sekolah, tapi hal itu cukup mendebarkan bukan?
6. aku dan 3 temanku adalah sekelompok pemuda yang suka berburu foto-foto di rumah yang "katanya" berhantu.berharap dapat "gambar" yang bagus,kami pun berangkat ke rumah hantu dekat komplek perumahan di pinggir kota...
setibanya disana,kamipun mengambil foto sebanyak-banyaknya...
namun setelah kami periksa tak ada satupun foto yang aneh...
akupun iseng dengan mengambil foto kita berempat di rumah hantu itu dan mengeditnya dengan menambah gambar hantu memakai photoshop...
keesokan harinya kutunjukkan foto itu ke teman2ku dan mereka serentak ketakutan...hahaha...bodohnya mereka pikirku....
7. aku tak habis pikir bagaimana kerja polisi di kota tempat tinggalku.akhir2 ini banyak kejadian pembunuhan dan pembunuhnya belum tertangkap.tempo hari ada seorang wanita yang dibunuh di dekat pabrik tekstil di pinggir kota.dia ditusuk dengan sebuah pisau pembelah es.pisau itupun membuat orang awam pun bergidik...pisau itu terdapat gantungan tengkorak manusia...hal itu membuat ibuku takut untuk keluar rumah,tapi aku mengatakan bahwa tidak akan apa2 bila berhati hati..tapi ibuku tetap khawatir karena dia yakin polisi tidak mampu berbuat apa2...
duh bagaimana polisi ini...kata ibuku barang bukti alat pembunuhnya pun belum ketemu...
8. istriku telah meninggal pada bulan april kemarin...aku sangat mencintainya...kemudian malam itu aku mencoba bernostalgia dengan membuka lemari baju istriku...banyak baju yang indah yang sering dikenakannya semasa dia hidup...tiba2 kutemukan buku diary miliknya..kubaca hingga halaman terakhir...dan beginilah isinya..
02/14:hidupku baru saja dimulai bersamamu
02/28:aku hanya diciptakan untukmu
03/20:kematian tak akan sanggup memisahkan kita
03/25:aku tak akan pernah melepasmu
04/10:aku tak punya banyak waktu lagi
05/05:apakah kamu mengerti?....
aku pun membacanya berulang ulang,tapi aku tetap tak tahu apa maksud dari istriku...
9. aku bersama istri dan kedua anakku ingin pergi pulang ke kampung halamanku di desa terpencil di kaki sebuah gunung,di tengah jalan anak2ku kelaparan sehingga kamipun sepakat turun untuk makan di restoran di sepanjang jalan...tiba di sebuah restoran,kamipun meminta sopir berhenti...
selagi kami makan ada berita di tv restoran tentang kecelakaan bus yang terkena batuan longsor dari gunung...kecelakaan itu ternyata bus yang kami tumpangi tadi dan terjadi tak jauh dari lokasi kami...
dengan santai istriku bilang...seharusnya kita tidak turun dari bus itu tadi...
akupun terkejut dan bilang...apa maksudmu?apa kau ingin mati?...
tapi sejenak aku berpikir dan kemudian berkata...ya ternyata kau benar..kita tidak seharusnya turun dari bus itu...
10. Malam ini adalah malam minggu. Malam yang indah untuk pergi ke luar bersama pasangan entah itu pergi nonton di bioskop, jajan di warung bakso, atau hanya sekedar window shopping dan nongkrong di taman.
Tapi malam minggu kali ini lain daripada malam minggu yang lain. Bagiku malam minggu kali ini benar-benar suram. Bagaimana tidak hujan mengguyur tempat tinggalku sejak sore tadi. Memang sih hujan kali ini tidak mengikut sertakan sang petir tapi percayalah ini bukan waktu yang tepat untuk keluar.
Angin di luar sebenarnya juga tidak terlalu kencang hanya saja hawa dingin yang dibawanya sangat menusuk kulit. Beruntung aku berada disini, di dalam rumah yang begitu nyaman. Sebuah rumah yang baru kubeli 2 bulan lalu. Aku membelinya karena tuntutan pekerjaan, harganya begitu murah untuk seukuran rumah seperti ini. Aku tak tahu kenapa itu bisa terjadi, desas-desus rumah ini dijual murah karena angker tapi sepertinya itu hanya omong kosong. Pasalnya selama aku disini aku tidak merasakan ada yang aneh.
Saat ini aku berada di dalam kamar. Tepatnya di atas tempat tidur empuk dengan sebuah bantal dan guling dengan warna sama, pink. Hehehe aku lelaki tulen tapi harus aku akui warna tersebut nyaman untuk tidur. Aku sedang bersms ria dengan pacarku, yah buat tombo kangen karena tidak jadi malming bersama. Sedang asiknya aku smsan tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Aku heran siapa yang datang saat hujan seperti ini. HP kuletakan di atas bantal dan akupun pergi menuju pintu.
Aku membuka pintu dan begitu terkejutnya aku setelah mengetahui tidak ada siapa-siapa di luar. Kutebar pandanganku untuk mencari tahu siapa yang mengetuk tadi. Tidak ada, benar-benar tidak ada orang bahkan suarapun tak ada yang ada hanya suara hujan yang tak kunjung henti ini.
Aku kembali masuk ke dalam setelah mengetahui tidak ada siapa-siapa diluar. Aku pergi sebentar ke dapur untuk minum, hingga akhirnya aku menyadari sesuatu yang aneh. Udara di dalam mendadak dingin tapi aku tetap positif thingking barang kali ini terjadi karena aku baru dari luar.
Aku masuk kembali ke dalam kamar, sial udara di kamar justru semakin dingin. Akupun mengambil selimut dan melanjutkan sms. Sial lagi bagiku karena pesanku tidak bisa terkirim, sinyalnya mendadak hilang padahal tadi sinyalnya masih ada meskipun turun hujan. Aku jadi merinding, ketukan pintu, hawa dingin, sinyal hilang. Tidak tahan langsung saja kupejamkan mataku untuk tidur. Mungkin memang malam ini aku ditakdirkan untuk beristirahat lebih awal. Sebuah selimut, guling putih yang empuk, serta hawa yang dingin membuatku cepat terlelap. Good bye malming suram.
Pemakaman diselenggarakan pada keesokan harinya. semua keluarga yang menghadiri pemakaman itu nampak sangat sedih. terlebih Billy. sebagai sepasang saudara kembar, tentu mereka sangatlah dekat. Dari kejauhan, Nia melihat seorang laki-laki sedang mencoba menghibur Billy. Laki-laki itu, menurut Nia, sungguhlah tampan, tetapi dia tidak mengenal siapa lelaki itu. Ia hanya bisa mengasumsikan bahwa laki-laki itu adalah sahabat baik Billy dan Ronald. Ketika pemakaman selesai, Nia mencari-cari lelaki itu, ingin berkenalan. tetapi ternyata lelaki itu sudah hilang, barangkali pulang. Agak menyesal karena tidak sempat berkenalan dengan cowok ganteng, Nia akhirnya mengkuti keluarganya ke mobil.
seminggu kemudian, Billy meninggal dunia karena keracunan makanan.
2. Aku berada di sebuah stasiun, duduk di bangku dan menunggu kedatangan kereta. Tak lama kemudian, seorang wanita yang sedang menggendong bayi di dadanya duduk di sebelahku. Aku melihat ke wajah bayi yang manis itu . Wanita itu menyadari aku melihat bayinya dan tersenyum kepadaku.
"Bayi anda imut sekali," kataku
Dia tertawa dan menjawab "Ini bukan bayi, tapi tas"
Dia memutar bayi itu, melepas pakaian pada bayi itu dan menunjukkan res sletting di perut bayi itu. Aku sadar bahwa mata bayi itu terlihat seperti terbuat dari kaca.
"Wow" kataku, " Itu tampak sangat realistis!"
"Ya, aku tahu itu," dia menjawab dengan seyuman." Membutuhkan kerja keras untuk membuat ini. Ini juga menyita banyak waktu. Tapi itu tidak apa-apa bagiku, karena aku benci untuk membuang benda sia-sia. aku suka daur ulang"
Kemudian kereta berhenti. Dia pun berdiri dan menaiki kereta tersebut. Aku sangat ingin menaiki kereta yang sama dengannya, tapi itu bukan kereta ke tempat yang kutuju. Lalu aku duduk kaku dan melihat kereta pergi menjauh.
3. namaku mark, aku seorang pekerja kantoran. belum lama ini aku pindah kesebuah apartemen. tempat ini hanya memiliki enam lantai, sepuluh kamar setiap lantai. uniknya, nomor kamar selalu diawali dengan angka yang menunjukan lantai kamar. beberapa hari ini, aku tidak dapat tidur nyenyak. selalu dengan alasan yang sama, suara bising laki laki dan perempuan dari kamar tepat diatas kamarku. dari suara bising mereka, aku tahu kalau mereka bertengkar, meskipun aku tidak tahu apa yang mereka ocehkan. suara si pria selalu lantang dan membentak. sementara suara si wanita melengking seakan tidak mau kalah.
sudah 3 hari berturut-turut mereka begitu terus termasuk hari ini. hingga akhirnya kuputuskan mengambil sapu dan membenturkan ujung gagangnya ke langit-langit kamarku sembari berteriak, "jangan berisik!, tidak semua orang mau mendengar ocehan kalian!, beberapa orang harus bangun pagi-pagi sekali!". tidak berapa lama, akhirnya mereka diam. kukira mereka tidak akan mengulangi ini lagi. tapi aku salah, esoknya mereka kembali ribut. malah lebih keras dari sebelumnya. dengan kesal, kuulangi lagi hal yang sama dengan kemarin. anehnya, suara mereka langsung hilang, tidak seperti kemarin. akhirnya kuputuskan tidur. ketika aku baru terbaring, terdengar suara pistol 3 kali dari atas, kemudian terdengar suara laki-laki itu berteriak dari kamarnya. "jangan pernah menyuruhku diam, atau aku juga akan menembakmu seperti istriku!".
tidak memakan waktu lama, aku langsung mengambil ponselku dan menelpon penjaga apartemen. aku menjelaskan semuanya dengan panik. Betapa kecewanya aku, ketika sang induk semang hanya menjawab, " anda dari kamar 605?, tidurlah pak, anda hanya mimpi buruk".
4. Namaku Mugi, aku berumur 9 tahun dan saya tinggal di Tokyo, Jepang saat mengalami kejadian ini. Malam itu adalah malam tahun baru, orang tuaku pergi keluar kota dan saya sendirian di rumah. Hujan salju diluar sangat lebat dan dingin, orang tuaku berkata padaku bahwa mereka tidak akan pergi lama, jadi aku menunggu kepulangan mereka di ruang tamu sambil menonton televisi. Ada sebuah jendela kaca yang besar di dekat televisi, dan dari jendela tersebut, aku dapat melihat betapa lebatnya hujan salju diluar.
Aku duduk di sofa dan tengah menonton acara tv kesukaanku, tiba-tiba aku melihat sesosok figur yang tinggi dan berbadan tegap dari luar jendela di dekat tv tersebut, dan berjalan mendekat menuju rumahku aku tidak bisa melihatnya dengan jelas karena hujan salju yang lebat. Semakin lama sosok tersebut semakin mendekat akhirnya saya dapat melihat sosok tersebut merupakan seorang pria dan ia memegang sesuatu di tangannya yang sepertinya pisau. Aku merasa sangat ketakutan, bahkan aku menutup seluruh tubuhku dengan selimut, dan kuberi ruang kecil untukku mengintip. Sosok pria tersebut kini berdiri tepat diluar jendela, dan sepertinya ia sedang menatap ke arahku. Seperti dugaanku, pria tersebut sedang membawa pisau besar, yang bisa saja membunuhku.
Dalam ketakutanku yang luar biasa itu, tiba-tiba pintu depan terbuka, dan ternyata itu adalah ayah dan ibuku yang telah pulang dari luar kota. Disaat aku melihat ke luar jendela, sosok pria tinggi dan mengerikan itu menghilang. Aku langsung berlari dan memeluk ibuku, kemudian Ibuku bertanya “Mengapa kau terlihat sangat ketakutan nak?” aku menjawab sambil menangis di pelukannya “Tepat diluar jendela dekat tv itu tadi, ada sesosok pria yang mengerikan dan sedang membawa pisau yang besar, sepertinya pria tersebut ingin membunuhku.”
Ibuku berkata “Mungkin itu hanya halusinasimu saja nak.” ”Benar, itu mungkin hanya halusinasimu saja, lagipula salju di luar sangat lebat, sangat jarang orang berjalan-jalan diluar pada saat seperti ini“ sahut ayahku. Beberapa saat kemudian, secara kebetulan, Ayahku melihat jejak kaki salju di belakang sofa. Pada malam itu juga, aku dan kedua orang tuaku memutuskan untuk menginap di rumah nenekku selama beberapa hari.
5. Namaku Leo, aku adalah seorang penggemar cerita horor. Aku adalah anggota klub misteri di sekolahku. Klub ini menarik hanya saja peminatnya sangat kurang, aku selalu menghabiskan waktu ku dengan membaca cerita horor di bangunan tua terbengkalai di belakang sekolah sendirian. Betapa senangnya hatiku saat mengetahui ada 3 orang siswa baru yang memasuki klub misteri ini. Suatu hari, aku memutuskan untuk menguji nyali 3 orang adik kelasku yang baru memasuki klub misteri ini. Tidak seperti uji nyali yang biasa disiarkan di televisi, uji nyali versi kami ini hanya bercerita horor sambil membawa sebatang lilin yang menyala, dan setelah kami selesai bercerita kami akan memadamkan api dari lilin tersebut satu persatu. Konon saat semua lilin padam akan muncul sosok misterius yang mengerikan, mendebarkan bukan?
Hari kamis malam kami berkumpul di bangunan tua di belakang sekolah, setelah semua berkumpul, lilin dinyalakan dengan sebatang korek api, dan kami pun mulai bercerita. Kami semua menceritakan cerita-cerita yang berdasarkan kisah nyata agar suasana semakin mencekam. Ada yang bercerita tentang seorang arwah suster gila yang meneror pasien di rumah sakit, ada yang bercerita tentang seorang psikopat bersenjatakan kapak yang meneror satu keluarga, ada juga yang menceritakan kejadian tentang kematian seorang kakak kelas yang pernah terjadi di tempat ini, aku sendiri bercerita tentang sekelompok pemuda yang diteror oleh sosok misterius setelah mencoba untuk menguji nyali mereka. Saat aku hendak mematikan lilin, seorang penjaga sekolah memasuki gudang tua tempat kami berkumpul, kami sangat terkejut karena ia membuka pintu dengan keras.
"Hei sedang apa kalian bertiga disini!? ini sudah malam tahu! bahkan sudah lewat tengah malam!" teriak si penjaga sekolah.
Tanpa pikir panjang kami pun langsung kabur sebelum masalah menjadi semakin rumit. Yah, ternyata sosok mengerikan yang muncul itu adalah seorang penjaga sekolah, tapi hal itu cukup mendebarkan bukan?
6. aku dan 3 temanku adalah sekelompok pemuda yang suka berburu foto-foto di rumah yang "katanya" berhantu.berharap dapat "gambar" yang bagus,kami pun berangkat ke rumah hantu dekat komplek perumahan di pinggir kota...
setibanya disana,kamipun mengambil foto sebanyak-banyaknya...
namun setelah kami periksa tak ada satupun foto yang aneh...
akupun iseng dengan mengambil foto kita berempat di rumah hantu itu dan mengeditnya dengan menambah gambar hantu memakai photoshop...
keesokan harinya kutunjukkan foto itu ke teman2ku dan mereka serentak ketakutan...hahaha...bodohnya mereka pikirku....
7. aku tak habis pikir bagaimana kerja polisi di kota tempat tinggalku.akhir2 ini banyak kejadian pembunuhan dan pembunuhnya belum tertangkap.tempo hari ada seorang wanita yang dibunuh di dekat pabrik tekstil di pinggir kota.dia ditusuk dengan sebuah pisau pembelah es.pisau itupun membuat orang awam pun bergidik...pisau itu terdapat gantungan tengkorak manusia...hal itu membuat ibuku takut untuk keluar rumah,tapi aku mengatakan bahwa tidak akan apa2 bila berhati hati..tapi ibuku tetap khawatir karena dia yakin polisi tidak mampu berbuat apa2...
duh bagaimana polisi ini...kata ibuku barang bukti alat pembunuhnya pun belum ketemu...
8. istriku telah meninggal pada bulan april kemarin...aku sangat mencintainya...kemudian malam itu aku mencoba bernostalgia dengan membuka lemari baju istriku...banyak baju yang indah yang sering dikenakannya semasa dia hidup...tiba2 kutemukan buku diary miliknya..kubaca hingga halaman terakhir...dan beginilah isinya..
02/14:hidupku baru saja dimulai bersamamu
02/28:aku hanya diciptakan untukmu
03/20:kematian tak akan sanggup memisahkan kita
03/25:aku tak akan pernah melepasmu
04/10:aku tak punya banyak waktu lagi
05/05:apakah kamu mengerti?....
aku pun membacanya berulang ulang,tapi aku tetap tak tahu apa maksud dari istriku...
9. aku bersama istri dan kedua anakku ingin pergi pulang ke kampung halamanku di desa terpencil di kaki sebuah gunung,di tengah jalan anak2ku kelaparan sehingga kamipun sepakat turun untuk makan di restoran di sepanjang jalan...tiba di sebuah restoran,kamipun meminta sopir berhenti...
selagi kami makan ada berita di tv restoran tentang kecelakaan bus yang terkena batuan longsor dari gunung...kecelakaan itu ternyata bus yang kami tumpangi tadi dan terjadi tak jauh dari lokasi kami...
dengan santai istriku bilang...seharusnya kita tidak turun dari bus itu tadi...
akupun terkejut dan bilang...apa maksudmu?apa kau ingin mati?...
tapi sejenak aku berpikir dan kemudian berkata...ya ternyata kau benar..kita tidak seharusnya turun dari bus itu...
10. Malam ini adalah malam minggu. Malam yang indah untuk pergi ke luar bersama pasangan entah itu pergi nonton di bioskop, jajan di warung bakso, atau hanya sekedar window shopping dan nongkrong di taman.
Tapi malam minggu kali ini lain daripada malam minggu yang lain. Bagiku malam minggu kali ini benar-benar suram. Bagaimana tidak hujan mengguyur tempat tinggalku sejak sore tadi. Memang sih hujan kali ini tidak mengikut sertakan sang petir tapi percayalah ini bukan waktu yang tepat untuk keluar.
Angin di luar sebenarnya juga tidak terlalu kencang hanya saja hawa dingin yang dibawanya sangat menusuk kulit. Beruntung aku berada disini, di dalam rumah yang begitu nyaman. Sebuah rumah yang baru kubeli 2 bulan lalu. Aku membelinya karena tuntutan pekerjaan, harganya begitu murah untuk seukuran rumah seperti ini. Aku tak tahu kenapa itu bisa terjadi, desas-desus rumah ini dijual murah karena angker tapi sepertinya itu hanya omong kosong. Pasalnya selama aku disini aku tidak merasakan ada yang aneh.
Saat ini aku berada di dalam kamar. Tepatnya di atas tempat tidur empuk dengan sebuah bantal dan guling dengan warna sama, pink. Hehehe aku lelaki tulen tapi harus aku akui warna tersebut nyaman untuk tidur. Aku sedang bersms ria dengan pacarku, yah buat tombo kangen karena tidak jadi malming bersama. Sedang asiknya aku smsan tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Aku heran siapa yang datang saat hujan seperti ini. HP kuletakan di atas bantal dan akupun pergi menuju pintu.
Aku membuka pintu dan begitu terkejutnya aku setelah mengetahui tidak ada siapa-siapa di luar. Kutebar pandanganku untuk mencari tahu siapa yang mengetuk tadi. Tidak ada, benar-benar tidak ada orang bahkan suarapun tak ada yang ada hanya suara hujan yang tak kunjung henti ini.
Aku kembali masuk ke dalam setelah mengetahui tidak ada siapa-siapa diluar. Aku pergi sebentar ke dapur untuk minum, hingga akhirnya aku menyadari sesuatu yang aneh. Udara di dalam mendadak dingin tapi aku tetap positif thingking barang kali ini terjadi karena aku baru dari luar.
Aku masuk kembali ke dalam kamar, sial udara di kamar justru semakin dingin. Akupun mengambil selimut dan melanjutkan sms. Sial lagi bagiku karena pesanku tidak bisa terkirim, sinyalnya mendadak hilang padahal tadi sinyalnya masih ada meskipun turun hujan. Aku jadi merinding, ketukan pintu, hawa dingin, sinyal hilang. Tidak tahan langsung saja kupejamkan mataku untuk tidur. Mungkin memang malam ini aku ditakdirkan untuk beristirahat lebih awal. Sebuah selimut, guling putih yang empuk, serta hawa yang dingin membuatku cepat terlelap. Good bye malming suram.
Komentar
Posting Komentar